PSSM - SISTEM REM - 1

Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju (mengurangi/memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor, dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja rem adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan. 
Pembagian tipe rem pada sepeda motor menurut konstruksinya : 
    1) Rem tromol ( drum brake), dan 
    2) Rem cakram ( disc brake).

1) Rem Tromol Mekanis ( Mechanical Drum Brakes) 
Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol yang berputar besama dengan roda. Rem tromol mempunyai keuntungan dibandingkan dengan tipe rem cakram, yaitu adanya self energizing effect yang memperkuat daya pengereman, hanya saja konstruksinya agak rumit dan tertutup sehingga radiasi panas ke udara luar dan water recovery kurang baik. 
Water recovery merupakan kemampuan bidang gesek (sepatu rem/pad) untuk mengembalikan koefisien gesek pada kondisi semula, pada saat sistem rem terkena air yang mengakibatkan koefisien gesek sepatu rem/ pad menjadi berkurang karena terlumasi oleh air. Pada saat sistem rem terkena air, tipe rem cakram memiliki kemampuan.

Water recovery yang lebih baik dibandingkan dengan sistem rem tromol, hal ini disebabkan karena air akan terlempar keluar dari permukaan cakram dan pad karena adanya gaya sentrifugal. Pada rem tromol tetap akan menyisakan air di antara sepatu rem dan tromol sehingga koefisien gesek rem menjadi rendah.
Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti: sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return springs), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate), dan cam/nok penggerak. Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.


Komponen rem tromol:
1. Brake shoes
2. Return spring
3. Backing plate
4. Operating cam
5. Washer
6. Seal
7. Operating lever
8. Pinch bolt
Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut. Rem jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium–alloy (paduan aluminium) yang memiliki daya penyalur panas yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran. 
Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu: 

a) Single Leading Shoe 
Type Tipe ini digunakan pada semua jenis sepeda motor kecil (di bawah 250 cc). Pada sistem rem tromol single leading shoe type, digunakan dua sepatu rem. Sepatu rem yang terbawa oleh putaran tromol dan cenderung melengket disebut sebagai leading shoe, sedangkan sepatu rem yang terdorong ke dalam oleh putaran tromol disebut trailing shoe. Leading shoe menghasilkan daya pengeremen yang lebih besar dibandingkan dengan trailing shoe sebagai akibat adanya self energizing effect yang diperoleh karena leading shoe terbawa oleh putaran tromol. Hal ini akan menyebabkan keausan pada leading shoe lebih besar dibanding keausan pada trailing shoe. 

Kondisi belum bekerja:
Ketika pedal rem belum di injak, tuas rem tidak bergerak memutar brake cam maka tidak ada gaya putar pada brake cam (bubungan rem) sehingga sepatu rem tidak bergerak (mengembang), tidak ada gesekan antara tromol dan kanvas rem (brake lining) sehinggat tidak terjadi pengereman.
Kondisi bekerja :
Ketika pedal rem di injak, tuas rem bergerak memutar brake cam maka ada gaya putar pada brake cam (bubungan rem) sehingga sepatu rem bergerak (mengembang), terdapat gesekan antara tromol dan kanvas rem (brake lining) sehinggat terjadi pengereman
Kelebihan Rem Tipe Single Leading Shoe: 
  1. Konstruksi sederhana 
  2. Jumlah komponan sedikit (Wheel Cylinder dan return spring: 1 buah.) 
Kekurangan Rem Tipe Single Leading Shoe: 
  1. Keausan kampas rem depan (leading) lebih banyak dari pada kampas rem belakang (trailing), karena adanya self energizing effect. 
  2. Kausan kampas rem masing-masing tidak simetris (Bagian atas lebih banyak dari pada bagian bawah)
  3. Pengereman kurang pakem. 

Perhitungan Rem Tromol Single Leading
Gaya rem = Gaya reaksi
f rem = N x µ
F = Gaya pada sepatu rem
N = gaya reaksi
f = Gaya gesek
µ = Nilai Gesek
Tromol putar maju 
Sepatu primer : 
∑ MA = 0 
F.a + f.c – N .b = 0 
F.a + N. µ.c – N.b =0 
F.a + N . ( µ.c – b ) = 0 





Sepatu sekunder : 
∑MB = 0 
- F.a + f.c + n.b = 0 
- F.a + N . µ . c + N . b 







b) Double Leading Shoe 
Type Tipe ini digunakan pada motor-motor besar (tipe lama) dan sekarang sudah jarang digunakan. Tipe ini juga menggunakan dua sepatu rem seperti pada single leading shoe type, akan tetapi pada double leading shoe type digunakan dua bubungan rem (brake cam), sehingga kedua sepatu rem menjadi leading dan menghasilkan daya pengereman yang besar karena kedua sepatu rem menghasilkan self energizing effect (gaya penguatan sendiri) yang memperkuat daya pengereman. 

Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single leading shoe.Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram).
Kelebihan Rem Tipe Double Leading Shoe: 
  1. Keausan kampas rem depan dan belakang simetris. 
  2. Pengereman agak lebih pakem 
Kekurangan RemTipe Double Leading Shoe: 
  1. Keausan kampas rem bagian atas tidak sama dengan bagian bawah. 
  2. Komponen lebih banyak (Wheel cylinder 2 buah. dan compression spring 2 buah.)
Self Energizing Effect (gaya penguatan sendiri) 
Seperti yang telah dibahas, saat pengemudi menginjak rem, tekanan ditularkan dari master silinder ke silinder roda. Tekanan ini mendorong piston silinder ke luar. Hal ini, pada gilirannya, menjalar pada sepatu rem dan membawa kampas rem bergesekan dengan tromol. 
Pertama-tama, lapisan rem tidak hanya mendorong melawan tromol dan menahan seperti yang mereka lakukan ketika kendaraan diam. Gesekan antara tromol yang bergerak dan kampas rem akan mendorong sepatu rem ke arah rotasi seperti yang ditunjukkan. Fenomena ini akan mengakibatkan:
  1. Ketika pedal rem diinjak, maka silinder roda mendorong sepatu primer berputar searah putaran tromol seperti pada gambar. 
  2. Hal yang sama terjadi pada sepatu sekunder. Tapi dalam kasus ini, sepatu sekunder berhenti lebih cepat karena gaya rem sepatu sekunder melawan anchor pin.
  3. Ketika sepatu sekunder berhenti melawan anchor pin, maka sepatu tidak dapat memutar lebih jauh meskipun kekuatan dorong dari silinder roda masih berlaku. 
  4. Kekuatan dorong ini menciptakan kekuatan yang mendorong poros sepatu rem bergerak ke arah luar, menciptakan peningkatan tekanan yang lebih besar terhadap tromol. Hal ini disebut "self-energizing effect" atau gaya penguatan sendiri. Saat sepatu sekunder terdorong keluar, maka ujung kanvas rem akan menekan semakin kuat terhadap tromol, sehingga komponen rem tidak dapat bergerak lebih jauh. 
  5. Dalam proses ini, sepatu primer memiliki kekuatan lebih besar daripada sepatu primer. Kedua sepatu rem memberikan gaya dari silinder roda dan kedua sepatu berputar karena rotasi tromol. Tapi sepatu primer mendapat kekuatan tambahan dari gaya reaksi yang memiliki arah sama dengan arah putaran tromol. Dengan demikian, sepatu primer bekerja lebih banyak daripada sepatu sekunder. Sehingga kanvas sepatu primer lebih cepat aus daripada kanvas sepatu sekunder

PKK KELAS XII - PERAKITAN PRODUK - 2

        3. Faktor Yang Paling Berpengaruh Pada Proses Perakitan 
                1. Jenisbahan yang akandirakit 
                2. Kekuatan yang dibutuhkan 
                3. Pemilihanmetodepenyambungan 
                4. Pemilihanmetodepenguatan 
                5. Penggunaanalat bantu perakitan 
                6. Tolerasi 
                7. Bentuk/ tampilanproduk 
                8. Ergonomis 
                9. Finishing 

        4. ProsedurPerakitan 
            Prosedur perakitan kedalam beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut : 
                a. Persiapan 
                b. Pelaksanaan 
                c. Penyelesaian

C. Sistem Perakitan dan Keseimbangan Lintasan 
    1. Sistem perakitan 
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu :

Perakitan Manual 
Yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus. 

Perakitan otomatis 
Yaitu perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus. 

Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan     perakitan yaitu: 

Produk tunggal 
Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja 

Produk seri 
Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.

2. Terminology Keseimbangan 
    Lintasan Istilah - istilah dalam keeimbangan lintasan : 
    a. Elemen kerja : yaitu bagian dari keseluruhan pekerjaan dalam proses perakitan 
    b. Elemen kerja minimum : yaitu bagian terkecil dari suatu elemen kerja yang sudah tidak dapat
        terbagi lagi. 
    c. Total Waktu Pengerjaan : yaitu jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan semua elemen 
        sepanjang lintasan 
    d. Waktu proses stasiun kerja : yaitu jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan semua elemen 
        kerja yang berada distasiun kerja kerja tersebut 
    e. Waktu siklus: yaitu jarak waktu antar produk yang dapat dihasilkan pada lintasan 
    f. Diagram pendahuluan : yaitu suatu grafik yang mengambarkan urutan elemen kerja yang diberi symbol 
        node dengan tanda panah sebagai penghubung antar node yang menunjukkan aliran tiap elemen .

3. Metode Keseimbangan lintasan 

a. Metode Bobot Posisi 
Metode bobot posisi sering dikenal pula dengan pendekatan Helgeson – Birnie. Metode ini dikembangkan oleh W.B. Helgeson dan D.P Birnie pada tahun 1961 dan merupakan metode heuristic yang paling awal dikembangkan. Metode ini merupakan gabungan antara metodeLargest – Candidate rule dan metode Killbridge and waster. Pada prinsipnya metode bobot posisi memperhitungkan nilai bobot posisi ( ranked positional weight), dan elemen yang memiliki bobot posisi terbesar diletakkan pda urutan teratas. 

b. Metode pendekatan wilayah 
Metode pendekata wilayah dikembangkan oleh Bedworth . Metode ini merupakan pengembangan dari pendekatan Helgeson – Birnie ( metode bobot posisi), Mansor dan Killbridge and wester. Pada prinsipnya metode ini berusaha membebankan terlebih dahulu pada operasi yang memiliki tanggung jawab keterdahuluan yang besar. 

c. Metode Largest Candidate Rule 
Metode Largest Candidate Rule adalah metode yang mengurutkan elemen kerja berdasarkan lamanya waktu operasi. 

d. Metode keseimbangan lintasan
Terkomputerisasi Beberapa metode lintasan komputerisasi yang sudah banyak diterapkan , yaitu sebagai berikut:COMSOAL ( Computer Methode of sequencing Operation For Asembbly Lines) meskipun bukan metode computer pertama yang dikembangkan namun metode ini cukup dipertimbangkan untuk mengatasi persoalan keseimbangan lintasan dibandingkan dengan metode sebelumnya CALB ( Computer Assembly Line Balancing) , CALB dapat digunakan pada lintasan tunggal maupun campuran ALPACA ( Assembly Line Planning and Control), merupakan metode pertama kali dikembangkan oleh General Motors pada tahun 1967.

PDTO - HAND TOOLS (ALAT-ALAT TANGAN)

 

Peralatan tangan atau perkakas tangan (hand tool) adalah alat bantu kerja yang digunakan dengan kekuatan tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (power tool), yang dalam pemakaiannya bisa dengan mudah dibawa atau dipindahkan.

Penggunaan peralatan tangan manual yang salah dan tidak tepat akan mengakibatkan cedera bagi pekerja, rusaknya peralatan, dan kerugian lainnya. Paling penting dalam penggunaan peralatan tangan adalah menggunakannya sesuai dengan ukuran, jenis dan fungsinya. Kesalahan penggunaan akan mengakibatkan kerusakan dan cacat pada manusia, hasil kerja, maupun kerusakan pada alat tersebut.

Contoh-contoh Hand Tool (alat-alat tangan) diantaranya adalah:
1. Open End Wrench ( Kunci Pas )
Kunci pas atau open end wrench atau open ended spanner merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan saat perbaikan kendaraan. Kunci pas pada umumnya terbuat dari logam dengan paduan chrome vanadium, dengan tangkainya membentuk sudut 15 derajat pada kedua ujungnya dan ada kunci pas khusus yang memiliki sudut 90 derajat.
Fungsi dari Kunci pas atau Open End Wrench adalah untuk mempercepat saat pelepasan dan pengencangan baut atau mur jika kunci-kunci yang lain misalnya kunci ring tidak dapat menjangkau baut atau mur tersebut.

Penggunaan: 
  • Pilih kunci pas sesuai ukuran baut atau mur 
  • Pasang kunci pas hingga rahang-rahang sepenuhnya mencengkeram kepala baut atau mur untuk menghindari rahang slip atau terlepas 
  • Tarik kunci pas ke arah Anda atau kebalikannya untuk melepaskan atau mengencangkan baut/mur 
  • Hindari menggunakan kunci pas yang rahang-rahangnya retak, rusak, aus, atau bundar karena bisa menimbulkan slip dan melukai Anda 
  • Hindari menggunakan kunci yang kotor atau licin karena bisa terlepas dari genggaman Anda dan menimbulkan cedera  
  • Hindari menggunakan kunci pas untuk melepas baut / mur yang masih kencang, karena bidang cengkram kunci pas tidak maksimal dan dapat mengakibatkan kepala baut atau mur menjadi aus / lumur / rusak
Pemeliharaan: 
  • Jaga kunci pas tetap bersih, cukup lap menggunakan kain bersih 
  • Simpan kunci pas di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding 
  • Periksa kunci pas secara teratur untuk melihat tanda-tanda kerusakan dan keausan. 
  • Segera ganti kunci pas yang sudah aus atau rusak.
2. Kunci Ring (Offset Ring Spanner) Spanner)
Kunci ring adalah sebuah kunci yang memiliki bentuk segi 12 yang melingkari kepala baut. Kunci ini memiliki bentuk segi yang lebih banyak sehingga bisa digunakan pada sudut yang lebih leluasa. 
Seperti halnya kunci pas,kunci ring juga mempunyai 2 buah kunci disetiap ujungnya dengan ukuran yang berbeda dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kunci yang disediakan. Kunci ring digunakan untuk membuka/memasang mur atau baut yang mempunyai momen pengencangan yang relatif lebih besar besar 
Berbeda dengan kunci pas, kunci ring sangat baik saat digunakan untuk melepas baut yang keras karena bentuknya yang melingkari baut tentu bisa lebih aman.

Perawatan : 
  • Jaga kunci pas tetap bersih, cukup lap menggunakan kain bersih 
  • Simpan kunci pas di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding 
  • Periksa kunci pas secara teratur untuk melihat tanda-tanda kerusakan dan keausan. 
  • Segera ganti kunci pas yang sudah aus atau rusak.
3. Kunci Pas- Ring / Kunci Kombinasi ( Combination Wrench )
Kunci pas - ring dapat digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan baut / mur terutama pada bagian - bagian yang tidak terjangkau oleh kunci socket. Kunci pas-ring cukup praktis, karena bagian ring, dapat untuk mengencangkan / mengendorkan sedangkan bagian pasnya bisa untuk melepas dengan cepat.









4. Kunci Inggris ( Adjustable Wrench )
Kegunaan kunci ini ialah untuk membuat baut/mur yang tidak bisa dilakukan oleh kunci pas/ring, selain itu kunci ini lebih mudah dikarenakan tidak perlu menggunakan tenaga yang tidak terlalu besar seperti kunci pas dan ring. Kelayakannya dilihat dari penyetel rahang kunci inggris dan dilihat dari mulut kunci itu sendiri. 

Perawatan : 
  • Jika Selesai digunakan, simpanlah kunci inggris di dalam lemari, dalam perkakas dan di tempat yang aman 
  • Hindarkan dari sinar matahari secara langsung 
  • Berilah WD Secara rutin 
  • Hindarkan dari tempat yang lembab agar tidak terjadi pengikisan atau korosi secara langsung kepada kunci tersebut
5. Tang ( Plier )
Tang memiliki beragam fungsi antara lain untuk memotong kawat, mengencangkan baut, dan menjepit sekaligus mengelupas kabel. 
Umumnya, tang terbagi atas empat jenis, yaitu: 
  • Tang Pemotong ( Side Cutting Plier )
    Ciri-cirinya memiliki rahang tajam yang berfungsi untuk memotong kawat, kabel plastik, dan fiber tipis. Tang jenis ini tidak cocok digunakan untuk memotong ukuran bidang yang besar atau tebal. 
  • Tang Penjepit ( Long Nose Plier )
    Tang ini memiliki rahang bergerigi yang sangat rapat dengan ujung rahang runcing untuk menjangkau celah yang kecil. Tang penjepit berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. 
  • Tang Pengunci ( Locking Plier )
    Tang ini memiliki rahang bergerigi renggang agar tidak licin saat mengencangkan baut.
  • Tang Kombinasi ( Combination Plier )
    Tang kombinasi memiliki fungsi ganda untuk memotong kawat/kabel, menjepit kawat/ kabel, dan mengencangkan atau mengunci baut/ mur. Meski berperan ganda, tang ini memiliki kelemahan, jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet.
Penggunaan: 
  • Pilih tang sesuai jenis dan fungsinya 
  • Pegang tang dengan kuat dan mantap. 
  • Pastikan gagang tang tidak kotor atau licin karena bisa menimbulkan slip dan mengakibatkan cedera pada tangan Anda 
  • Gerakkan bagian gagang tang dengan cara menekannya seperti saat menggunakan gunting untuk memotong kabel/kawat, menjepit kabel/kawat dan mengencangkan atau mengendurkan baut 
  • Jangan gunakan tang jika gagangnya rusak, kendur, patah atau kotor dengan oli atau minyak 
  • Jangan gunakan tang jika rahang atau celah antar rahangnya rusak, berkarat atau macet. 

Pemeliharaan: 
  • Jaga kebersihan tang, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau rahang menggunakan lap 
  • Ganti tang jika gagangnya patah atau rahang berkarat atau rusak 
  • Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding.
6. Obeng ( Screwdriver )
Obeng terdiri dari 2 jenis yaitu obeng min dan obeng plus. 
Kegunaan obeng ialah untuk membuka/memasang sekrup (+) dan sekrup (-) pada kompone-komponen tertentu pada bagian motor seperti pada lampu kepala, pelindung radiator, dan untuk melepas pengikat seperti sekrup, dll Kelayakan dilihat dari mata obeng itu jika mata obeng itu bengkok maka tidak bisa digunakan, biasanya digunakan untuk menjadi tumpuan untuk memukul barang. Perawatan Jika selesai digunakan tarulah obeng di tempatnya agar tidak hilang



7. Palu ( Hammer )
Kegunaan benda ini ialah untuk memukul atau memasang dan melepaskan komponen komponen mesin seperti pada pemasangan bearing, melepaskan sambungan pada propeller shaft dsb. Kelayakan dilihat dari kepala palu dan tubuh palu, jika ingin memakai peralatan ini perhatikanlah posisi tersebut.











8. Kunci Soket ( Socket Wrench )
Kunci Socket ialah kunci yang terdiri dari beberapa kunci dimana kegunaannya ialah untuk membuka baut/mur yang jauh dan tidak terjangkau oleh tanga sperti berada di dalam mesin bagian dalam,dsb. 







9. Kunci L ( Allen Wrench )
Kegunaan kunci ini ialah untuk membuka/melepaskan baut yang kepalanya bautnya menjorok ke dalam seperti di tang sepeda. Ukuran kunci ini antara 2mm - 22 m. Kelayakannya dilihat dari mata ujung kunci L kalo patah atau aus maka tidak bisa di gunakan.








10. Kunci Roda (Wheel Brace)
Kunci roda digunakan untuk melepaskan dan memasang kembali mur (nut) pada roda. Alat ini biasanya mempunyai 3 atau 4 ujung socket dengan ukuran yang berbeda-beda.








11. Kunci Busi (Spark Plug Socket) 
Kunci busi dipasang dengan sisipan karet yang tidak hanya mencegah porselin pada busi agar tidak pecah, melainkan juga untuk menahan busi agar memudahkan saat pelepasan dan pemasangan busi.







12. Kunci Nipple (Flare Nut Wrench) 
Kunci nepel digunakan untuk mengencangkan / melepas baut pada sambungan - sambungan pipa yang serupa dengan sambungan-sambungan yang digunakan pada injector line atau pipa rem.


13. Kunci T ( shock T handle )
Kunci T atau dikenal juga dengan shock T handle, merupakan perkakas yang memudahkan dalam membongkar baut. 
Nah namun banyak kesalahan persepsi terkait jenis kunci T. 
Kunci T untuk keperluan teknis pada mobil berbeda dengan yang digunakan untuk sepeda motor. Kunci T untuk mobil, penampang atau joinnya dapat diputar dan ujungnya bisa disambung agar lebih panjang. Sehingga memudahkan untuk menjangkau area yang sempit.

PKK KELAS XII - PERAKITAN PRODUK - 1

A. Pengertian & Prinsip Perakitan
            Produk Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya.
            Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir.
Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur.

B. Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar.

    1. Metode perakitan ditinjau dari proses penyambungan komponen
a. Metode Cascade
Metode Cascade adalah metode perakitan antara komponen dengan langkah yang berurutan. Pada prinsipnya metode ini banyak digunakan untuk sistem pengabungan antara komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Dalam proses pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat tipis. Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan sistem sambungan riveting atau keling. Proses riveting ini dengan menggunakan alat sederhana yakni perangkat penembak paku. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara bertahap sampai batang paku putus.

b. Metode Keseimbangan
Metode keseimbangan dalam perakitan merupakan proses penyambungan komponen-komponen dengan menggunakan spot welding. Penggunaan perakitan dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan pelat-pelat tipis. Aplikasi proses penyambungan dengan spot welding ini digunakan di industri mobil dan kereta api, juga industri pesawat terbang yang menggunakan bodinya dari bahan pelat-pelat tipis. Keseimbangan yang dimaksukan dalam proses ini adalah posisi sambungan dibeberapa titik harus dilakukan secara seimbang.

c. Metode Bongkar Pasang (Knock down)
Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan.

Metode bongkar pasang ini bertujuan diantaranya :
o Memudahkan dalam mobilitas atau transfortasi.
o Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian dalam.
o Memudahkan dalam operasional pekerjaan.
o Konstruksi menjadi lebih sederhana

Penggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam perakitan. Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut dan mur ataupun screw. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti, terutama dalam hal pengeboran lobang-lobang yang akan dirakit. Pengeboran lobang-lobang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lobang yang tidak tetap lebih besar dari lobang yang tetap.

    2. Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit
        a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.

b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.

c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.

PKK XI - PELUANG USAHA ( PART 1 )

A. Peluang Usaha 
        Harus diakui bahwa sebenarnya peluang usaha di sekitar kita sangat banyak. Namun tidak semua peluang usaha atau bisnis tepat dilakukan pada sembarang waktu dan tempat. Bagi calon wirausaha yg akan membuka usaha baru, perlu terlebih dahulu melakukan observasi, survei lapangan, dan banyak bertanya mengenai seluk beluk bisnis yang akan digelutinya. 
        Peluang usaha terdiri dari dua kata, Peluang dan usaha. Peluang berarti kesempatan, dan usaha berarti upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbagai daya atau sumber daya yang dimiliki. Secara sederhana peluang usaha merupakan suatu kesempatan yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan sumber daya yang miliki. 
        Tujuan yang hendak dicapai bisa dalam keuntungan, uang, kekayaan, kepuasan batin, popularitas, status sosial dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut seseorang dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Sumber daya itu dapat berupa uang/modal, pengetahuan, skill, relasi yang luas, pengalaman dan lain-lain. Artinya sumber daya ini mencakup segala sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan usaha. Seorang wirausaha harus berfikir tentang seperti apa peluang usaha yang baik itu. 

Berikut adalah ciri-ciri peluang usaha yang baik. 
        1. Bersifat orisinil 
        2. Harus dapat mengantisipasi peruabahan persaingan dan kebutuhan pasar 
        3. Sesuai dengan minat 
        4. Tingkat kelayakan usaha teruji 
        5. Bersifat ide kreatif 
        6. Ada keyakinan untuk mewujudkan 
        7. Ada rasa senang saat menjalankan 

        Dalam kenyataannya peluang yang baik saja tidak cukup, tapi juga harus potensial. Banyaknya peluang usaha di sekitar kita, mengharuskan seorang wirausaha untuk cermat dalam mengkaji mana peluang usaha yang potensial. 

Ciri-ciri peluang usaha yang Potensial adalah sebagai berikut. 
        1. Memiliki nilai jual
        2. Usaha bukan hanya ambisi pribadi semata, dan bersifat nyata 
        3. Usaha tersebut mamapu bertahan lama di pasar 
        4. Tidak menghabiskan modal, karena terlalu besar investasinya 
        5. Bisa ditingkatkan skalanya menjadi industri 

Peluang usaha yang bernilai jual memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 
        1. Mampu memenuhi kebutuhan konsumen 
        2. Memiliki keunggulan bersaing 
        3. Tidak bersifat sementara 
        4. Ada nilai uang 
        5. Memenuhi aspek kreatif dan inovatif 
        
B. Analisis Peluang Usaha 
        Tidak semua peluang yang ada dihadapan kita secara otomatis bisa dikerjakan. Namun terlebih dahulu harus dilakukan analisis. Analisis peluang usaha adalah suatu analisis untuk mengetahui berbagai kemungkinan dari berbagai macam kesempatan usaha, mana yang bisa dilakukan dan bisa memberikan keuntungan dengan berbagai tingkat resiko yang akan di hadapi. 

Untuk dapat menggali dan memanfaatkan peluang usaha, seorang wirausaha harus dapat berfikir secara positif dan kreatif, diantaranya yaitu: 
        1. Percaya dan yakin bahwa usaha tersebut dapat dilaksanakan 
        2. Mau menerima gagasan atau ide-ide baru 
        3. Memiliki semangat kerja yang tinggi 
        4. Mampu berkomunikasi dengan baik 
        5. Bertanya pada diri sendiri 
        6. Mau mendengarkan saran orang lain 

C. Persiapan Peluang Usaha 
        Untuk melakukan analisis peuang usaha di butuhkan persiapan sebagai berikut. 
        1. Meneliti luas usaha yang dipilih 
        2. Bentuk usaha 
        3. Jenis usaha yang ditekuni 
        4. Mengenal informasi usaha yang diterima 
        5. Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan

Langkah-langkah analisis peluang usaha : 
        1. Membuat sketsa bidang usaha yang ditekuni 
        2. Penyediaan modal 
        3. Mengurus izin usaha 
        4. Menyiapkan tenaga kerja 
        5. Menyiapkan sarana 
        6. Menyiapkan bahan baku 
        7. Menetapkan lokasi 
        8. Menetapkan metodologi 
        9. Menetapkan teknologi usaha 
        10. Menetapkan Manajemen 
        11. Mencari Mitra Usaha 

SISTEM REM

FUNGSI REM 
  1. Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan. 
  2. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. 
  3. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman. 

 PRINSIP REM
Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek / benda.



TIPE REM 
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya. 
Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. 
Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. 
Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar.

REM KAKI 
Rem kaki (foot brake) dikelompokkan menjadi dua tipe : rem hidrolis (hydraulic brake) dan rem pneumatis (pneumatis brake). 
Rem hidraulis mempunyai keuntungan lebih respon (lebih cepat) dan konstruksi lebih sederhana, sedangkan rem pneumatis menggunakan kompresor yang menghasilkan udara bertekanan untuk menambah daya pengereman.


MEKANISME KERJA SISTEM REM 

Master Silinder 
Bila pedal ditekan, master silinderakan menghasilkan tekanan hidraulis. Cara kerja pedal rem didasarkan pada prinsip tuas yang merubah tekanan pedal rem yang kecil menjadi besar.


F2 = F1 x A
        B
F1 : Tenaga pedal (kg).
F2 : Output push rod (kg).
A1 : Jarak pedal ke fulcrum.
A2 : Jarak pushrod ke fulcrum.

Tipe dan Konstruksi Master Silinder
Ada dua tipe master silinder, tunggal dan ganda (tandem). Pada umumnya untuk sistem rem digunakan master silinder tipe ganda (tandem), yang mempunyai keuntungan bila salah satu sistem tidak bekerja , tetapi sistem lain tetap berfungsi dengan baik. Pada sistem penggerak roda belakang, piston no.1 untuk roda depan dan piston no.2 untuk roda belakang. Pada kendaraan penggerak roda depan, terdapat beban tambahan pada roda depan,untuk mengatasi hal ini digunakan diagonal splithydraulic system.

Cara Kerja
Saat pedal rem tidak diinjak : 
Piston cup no. 1 & 2 terletak di antara inlet port dan compensating port, sehingga terdapat saluran antara cylinder dan reservoir tank. 

PKK XI - SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

A. Pendahuluan
            Sudah saatnya generasi muda memiliki pola pikir dan cita-cita menjadi seorang wirausaha. Impian menjadi karyawan atau pegawai setelah lulus sekolah jangan sampai dijadikan tujuan satu-satuya. Banyaknya pengangguran di negeri ini utamanya di dominasi oleh lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK. Kenyataan tersebut hendaknya bisa menyadarkan para generasi muda. Para lulusan setiap tahun bertambah, sementara ketersediaan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan banyaknya pencari kerja. Kesadaran itu harus dibangun dan dimiliki oleh para generasi muda saat ini. Dengan menjadi seorang wirausaha akan memberikan banyak manfaat bagi kemajuan negeri ini. Peran wirausaha penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain di lingkungan sekitar. Demikian juga, ia akan ikut serta membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran di negara kita. Bangsa ini membutuhkan generasi-generasi yang terampil, kreatif dan inovatif

B. Pengertian Wirausaha 
            Tentunya kita sering mendengar istilah wirausaha atau entrepreneur. Istilah entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke 18 oleh seorang ekonom perancis yang bernama Richard Cantilon. Entrepreneur adalah agent who buys means of producition at certain prices in order to combine them. 
            Etimologi kata wirausaha adalah berasal dari kata “wira” dan “usaha”. “Wira” berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Kata “wira” juga digunakan dalam kata “perwira”. Sedangkan “usaha” berarti “perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan”. Jadi, secara etimologis/harfiah, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. 
            Seorang wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita. 

Berikut ini adalah pengertian dan definisi wirausaha menurut beberapa ahli: 

1. Syamsudin Suryana 
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorentasi pada masa depan. 

2. Prawirokusumo 
Wirasusaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. 

3. Joseph Schumpeter 
Wirausaha adalah seorang inovator yang melakukan berbagai perubahan di dalam pasar lewat penggabungan beberapa hal atau sesuatu yang baru. 

Adapun sesuatu yang baru tersebut bisa dalam bentuk: 
             Ada produk baru yang dikenalkan 
             Ada metode produksi baru 
             Dibukanya pasar yang baru 
             Diperolehnya sumber pasokan baru dari komponen yang baru 
             Dijalankannya suatu organisasi baru pada sebuah perusahaan

C. Karakter Wirausaha 
            Wirausahawan adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan menanggung resiko seperti kerugian. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus memiliki kesiapan mental, baik pada saat menghadapi keadaan yang merugikan maupun saat ia mendapatkan untung besar. 

Karakter wirausaha yang harus dimiliki oleh seorang yang ingin menjadi wirausahawan agar sukses dalam menjalankan usahanya diantaranya adalah: 
1. Kreatif Kemampuan seseorang untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan pola pikir dan tindakan yang berbeda. 
2. Inovatif Proses menghasilkan sesuatu gagasan atau penemuan baru yang dapat diterima atau dijual ke masyarakat. Terkadang inovasi itu berupa ide yang sederhana dan sepele, asal merupakan sesuatu yang atau sesuatu yang lebih baik dari yang sudah ada. 
3. Berani Seorang wirausaha harus memiliki sifat berani dalam mengambil keputusan dan juga berani dalam mengambil resiko tentunya dengan perhitungan yang cermat. 
4. Kepemimpinan Karakter kepemimpinan berarti seorang wirausaha harus bisa mengelola dan mengatur bisnisnya dalam mencapai tujuan. 
5. Mampu berkomunikasi Seorang wirausaha harus mampu menyampaikan gagasan dan pesan baik secara internal (kepada karyawan) maupun secara eksternal kepada mitra usaha. 
6. Kerjasama Kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan beberapa pihak dalam menjalankan usahanya. Itu artinya ia harus mampu bergandengan tangan untuk melangkah bersama-sama. 
7. Mandiri Seorang wirausaha adalah pribadi yang mandiri, tidak menggantungkan masa depannya pada orang lain. 
8. Percaya diri Percaya pada kemampuan diri itu sangat penting. Rasa percaya diri ini yang menyebabkan ia mantap dalam melangkah dan mewujudakan impiannya. 
9. Jujur Jujur merupakan akar dari semua karakter. Seberapa hebat kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, bila tidak memiliki kejujuran, maka semua akan sirna, kepercayaan orang lain terhadap diri kita akan hilang. 
10. Pantang menyerah Karakter pantang menyerah penting terutama saat menghadapi resiko kegagalan. Dalam proses dinamika menjalankan usaha banyak lika liku yang dihadapi. Kegagalan satu ke kegagalan berikutnya. Gagal dan bangkit lagi.

Karakter wirausaha menurut Bygrave ada sepuluh, dikenal dengan 10 D, yaitu sebagai berikut: 
1) Dream : memiliki keinginan untuk mewujudkan impian di masa depan 
2) Decisiviness : mampu membuat keputusan secara cepat dan tepat 
3) Doers : melakukan tindak lanjut terhadap keputusan yang diambil 
4) Determination : melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian, tanggung jawab dan pantang menyerah 
5) Dedication : memiliki dedikasi yang tinggi dan rela berkorban 
6) Devotion : tidak mengenal lelah, fokus dalam memperhatikan bisnisnya 
7) Details : mampu menganalisa secara rinci sampai ke hal-hal kecil 
8) Destiny : mampu merumuskan tujuan yang hendak dicapai 
9) Dollars : uang bukan semata-mata tujuan yang hendak dicapai 
10)Distribute : mampu mendistribusikan atau membagi tugas, wewenang dan kepemilikan kepada orang lain.

D. Kreatifitas 
Kreativitas merupakan salah satu kunci utama keberhasilan seorang entrepreneur. Kita bisa saja memulai bisnis tanpa uang, tanpa jaringan, ataupun tanpa kantor, selama memiliki kreativitas yang baik. Sebaliknya, jika kreativitas itu sulit untuk singgah di kepala kita, walaupun kita memiliki banyak modal uang, jaringan, dan lain sebagainya belum tentu hal tersebut bisa kita gunakan dengan maksimal dan mungkin malah habis tanpa sisa. 
Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menjadi seorang yang kreatif? 
Banyak orang yang merasa dirinya adalah orang yang ‘terlahir’ tidak kreatif dan sebagainya, namun sebenarnya menjadi kreatif adalah masalah kemauan dan latihan. Ingin menjadi seorang entrepreneur yang kreatif? 

Berikut ini adalah cara-caranya. 

1. Mindset Continuous Improvement
Seorang entrerpreneur yang kreatif membiasakan diri untuk memiliki mindset yang berbeda dari kebanyakan orang yaitu menganggap bahwa setiap produk, jasa, layanan, metode, atau apapun itu bisa ditingkatkan lagi kualitasnya.
 
2. Diskusi dan Interaksi
Sebuah diskusi dan interaksi selain bisa mendapatkan banyak sekali ide juga bisa mendapatkan masukan atas ide yang kita sampaikan.
 
3. Brainstorming Session
Sebagai entrepreneur umumnya kita tidak melakukan semuanya sendiri namun tentu ada tim yang menemani kita. Dengan melakukan sesi brainstorming atau adu ide anggota tim akan banyak sekali ideide kreatif yang bisa ditemukan.
 
4. Travelling dan Bertemu Orang Baru
Salah satu cara yang bisa dilakukan agar bisa menjadi seorang entrepreneur yang kreatif adalah dengan menyempatkan diri untuk traveling, bertemu dengan orang baru, atau pergi ke tempattempat baru.
 
5. Idea Bank
Idea bank merupakan wadah di mana kita bisa mengumpulkan berbagai macam ide atau pikiran-pikiran yang tidak sengaja terlewat, kemudian kita catat dan kita simpan.
 
6. Tidak Menyerah
Menjadi Orang Kreatif Entrepreneur yang tangguh adalah mereka yang tidak menyerah untuk menjadi seorang yang kreatif. Jikalau memang diri sendiri tidak bisa menghasilkan ide-ide baru, kita bisa bersinergi untuk mewujudkan ide-ide cemerlang orang lain.
 


E. Manfaat Wirausaha 
            Salah satu usaha yang paling menjanjikan di masa sekarang ini adalah menjadi seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat untuk mengenali produk baru, menentukan cara dan proses produksi baru, menyusun operasi pengadaan produk yang baru, memasarkannya, serta mengatur modal operasinya. 

Berikut ini adalah manfaat menjadi seorang wirausaha :
 
1) Bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan membantu orang lain. 
Dengan mendirikan sebuah usaha seorang wirausahawan memberikan peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kerja pada usaha yang diciptakannya. 

2) Memiliki kebebasan mencapai tujuan usahanya 
Dalam konteks wirausaha, kebebasan adalah bagaimana mengelola waktu, sumber daya manusia, alat dan bahan serta tujuan yang ingin dicapai. 

3) Tidak terikat waktu 
Menjadi seorang wirausaha tidak akan pernah terikat waktu, apa yang akan kita lakukan dan kerjakan semua tergantung dari kita sendiri. 

4) Memiliki kesempatan menunjukan kemampuan dan potensi diri. 
Dengan memiliki sebuah usaha, wirausahawan dapat menyampaikan pikiran dan perilaku mereka sendiri. 

5) Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal 
Menjadi wirausahawan memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri keuntungan atas investasi dalam usahanya.

F. Fungsi atau Peran Wirausaha dalam Perekonomian Nasional 
            Wirausahawan adalah orang yang mempunyai jiwa mandiri, motivasi tinggi, serta berkemauan dan berkemampuan untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan demikian, wirausahawan mempunyai peran yang besar dalam kemajuan perekonomian. 

Peran wirausahawan dalam perekonomian, antara lain sebagai berikut. 
1) Membuka Lapangan Kerja 
2) Dengan jiwa wirausaha, faktor-faktor produksi dapat dikombinasikan sehingga dapat menghasikan produk baru. Dengan adanya produksi maka kesempatan kerja menjadi Iebih terbuka dan hal ini memberikan peluang bagus untuk mengurangi tingkat penganguran. 
3) Meningkatkan pendapatan nasional 
4) Dengan munculnya produk-produk baru, baik berbentuk barang maupun jasa, dapat memberikan sumbangan bagi naiknya pendapatan nasional melalui peningkatan jumlah produksi barang dan jasa. 
5) Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial 
6) Dengan munculnya banyak kesempatan berproduksi maka kesenjangan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat dikurangi. 
7) Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur 
8) Dengan makin banyaknya wirausahawan yang dapat mengolah kekayaan alam, berarti akan membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang sekaligus akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 
9) Penghasilan berupa devisa 
10) Wirausaha yang bergerak dalarn produksi barang dan jasa yang diekspor akan memiliki peran dalam menghasilkan devisa.. Dengan demikian, perkembangan ekonomi nasional dapat dipercepat. 
11) Pengadaan Penanaman Modal (Investasi) Dalam Negeri 
12) Dengan makin besarnya investasi dalam negeri, selain makin menambah produksi nasional juga akan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing. Semuanya mi akan membuat makin tangguhnya perekonom ian nasional. 
13) Penghasilan Berupa Pajak 
14) Wirausaha yang memiliki usaha maju dan besar merupakan pembayar pajak yang besar pula. Pajak yang dikumpulkan merupakan sumber penerimaan negara yang bermanfaat bagi usaha memajukan perekonomian nasional.

G. Perilaku Kerja Prestatif 
Perilaku kerja prestatif adalah perilaku yang selalu ingin maju dan antusias. Siswa yang prestatif juga bersemangat dalam belajar, tidak mudah mengeluh dan tidak cepat puas. Apakah kamu termasuk siswa yang seperti itu? 
Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif adalah : 
1. Memiliki kemampuan memimpin 
2. Komitmen tinggi terhadap pekerjaannya 
3. Bertanggung jawab 
4. Motivasi untuk lebih unggul 
5. Kreatif dan fleksibel 
6. Mempertahankan minat kewirausahaan dalam dirinya 
7. Yakin pada diri sendiri 
8. Berorientasi pada masa depan 
9. Mau belajar dari kegagalan 
10. Peluang untuk mencapai obsesi 
11. Toleransi untuk mencapai risiko ketidakpastian 

Apabila karakteristik prestatif di atas diterapkan oleh seorang wirausaha di dalam bisnis, maka : 
1. Wirausaha memiliki tekad kuat berusaha tetapi bukan karena terpaksa 
2. Wirausaha akan mawas diri dan bertekad bulat untuk maju 
3. Wirausaha berpikir ada kemungkinan gagal,tapi ia tidak gentar 
4. Wirausaha ingin maju/mandiri,walaupun resiko tinggi 
5. Wirausaha berpikir positif karena ingin berkreatif 

Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif menurut Stephen Covey di dalam bukunya "First Thing's First" ada 4 sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju,yaitu : 
a. Self awareness (sikap mawas diri) 
b. Conscience (mempertajam suara hati) 
c. Independent will (pandangan independen untuk bakal bertindak) 
d. Creative Imagination (berpikir mengarah kedepan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat) 

H. Aspek-aspek Kerja Prestatif 
Aspek Prilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan dalam mengelola usahanya adalah sebagai berikut. 
1) Kerja Ikhlas Kerja ikhlas adalah bekerja dengan baik bersungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus. Contohnya : seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik. 

2) Kerja Mawas Diri Kerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Contoh : seorang pemimpin perusahaan yang memiliki masalah pribadi dirumah dengan keluarganya,tidak boleh membawa masalah ke perusahaan. 

3) Kerja Cerdas Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat. 
Contoh : seorang wirausaha harus memiliki kemampuan mengkalkulasi, berkomunikasi dan negosiasi. 

4) Kerja Keras Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal 
Contoh : seorang penjual makanan keliling ke sekolah-sekolah. 

5) Kerja Tuntas Kerja tuntas adalah kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal. 
Contoh : seorang pelajar menyeleseikan tugas yang diberikan oleh guru.

2. PKK Kelas XII - Produksi Massal - 2

Perencanaan Produksi Massal
1. Pengertian Perencanaan Produksi 
        Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja. 

Pengertian Perencanaan Produksi Menurut Ahli
Para ahli banyak mempetakan definisi perencanaan produksi dengan makna yang berbeda-beda. Berikut ini definisi-definisi yang dimaksud:

Agus Ahyari
Menurut Agus Ahyari perencanaan produksi adalah perencanaan produk dengan ruang lingkup apa serta berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Karena ini sebatas rencana maka yang diperbincangkan adalah produk yang akan dibuat di masa yang akan datang.

Nasution
Sedangkan Nasution memiliki pandangan berbeda terkait perencanaan produksi. Menurutnya perencanaan produksi adalah tindakan perencanaan yang cepat semata untuk menghasilkan kebijakan atau keputusan terkait permintaan produk yang disesuaikan dengan sumber daya perusahaan.

Heizer dan Reider
Manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilakn nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. 

Irham Fahmi
Manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunaan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan.

2. Ruang Lingkup Perencanaan Produksi
Menurut Agus Ahyari (2002;115), menyatakan bahwa : “Perencanaan Produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlah masing-masing yang segera akan diproduksi pada periode yang akan datang.” 

 Menurut Fogarty, Blackstone dan Hoffman, (1991, h.42) Perencanaan produksi merupakan suatu perencanaan menggunakan informasi dari produk dan perencanaan penjualan untuk merencanakan laju rencana produksi serta tingkatan persediaan selama periode waktu dari sekelompok produk. 

 Menurut Nasution (1999), perencanaan produksi adalah suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam memenuhi permintaan produk yang akan dihasilkan. 

 Sementara menurut Ginting (2007), perencanaan produksi merupakan pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk agregat yang biasanya dijadikan sebagai pegangan untuk merancang jadwal induk produksi. 

 Menurut (Buffa & Sarin, 1996). Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahanbaku, mesin dan peralatan lainnya. Perencanaan produksi menuntut penaksir atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan disediakan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian, peramalan merupakan bagian integral dari perencanaan produksi. 

 Menurut (Biegel, et al., 2009). Perencanaan produksi merupakan pengorganisasian kebutuhan tenaga kerja, bahan-bahan baku, mesin dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memperoduksi sejumlah barang pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang dikehendaki dengan keuntungan maksimum 2. Ruang Lingkup 

Perencanaan Produksi Menurut Sukaria Simulingga (2013) perencanaan produksi meliputi:
    • Mempersiapkan rencana produksi mulai dari tingkat agregat untuk seluruh pabrik yang meliputi perkiraan permintaan pasar dan proyeksi penjualan.
    • Membuat jadwal penyelesaian setiap produkyang diproduksi.
    • Merencanakan produksi dan pengadaan komponen yang dibutuhkan dari luar (bought-out items) dan bahan baku.
    • Menjadwalkan proses operasi setiap orderpada stasiun kerja terkait.e.Menyampaikan jadwal penyelesaian setiap orderkepada para pemesan.

3. Tujuan dan Fungsi perencanaan Produksi 
        Tujuan: 
  1. Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan
    Salah satu tujuan perencanaan produk massal.yaitu meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan.Dengan membuat perencanaan produk,maka akan dioptimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi,seperti penyediaan bahan baku,tenaga kerja dan yang lainnya 
  2. Memaksimalkan kepuasan pelanggan
    Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk merupakan tujuan dari perencanaan semakin besar tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk,maka semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan ,sebaliknya semakin pelanggan tidak puas terhadap produk,maka akan semakin sulit bagi perusahaan mendapatkan keuntungan dari produk tersebut. 
  3. Meminimalkan perubahan nilai produksi
    Perencanaan produksi yang tepat akan menimbulkan resiko kehilangan nilai produksi suatu produk,contohnya,perusahaan bahan baku di gudang harus di produksi sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. 
  4. Meminimalkan perubahan tenaga kerja
    Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan dengan tenaga kerja tersebut,maka biaya tenaga kerjapun bisa diminamalkan
  5. Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik
    Dengan perencanaan produk yang baik berarti penggunaan perlengkapan yang terdapat dalam pabrikpun di maksimalkan 

       Fungsi dari perencanaan produksi adalah : 
  1. Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk
    Perencanaan yang tepat mampu memudahkan perusahaan untuk menjamin rencana penjualan produk kepada konsumen sesuai dengan rencana yang tepat.
  2. Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi
    Perencanaan produksi sangat tepat digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mampu untuk memperproduksi barang serupa dari waktu ke waktu.
  3. Alat untuk memonitor hasil produksi
    Fungsi lainnya dari pembuatan perencanaan produksi,yaitu memudahkan perusahaan dalam memonitor hasil produksinya secara akurat 

4. Unsur Perencanaan Produksi: 
  • Tujuan Produksi
    Tujuan produksi harus dibuat sejelas mungkin dan mampu dipahami oleh menejemen perusahaan.
  • Pengukuran dan standar produksi
    Artinya perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan saja,tetapi juga jharus mengukur kemampuan konsumen dalam menyerap produk tersebut.
  • Perencanaan merupakan fakta obyektif
    Perencanaan produksi harus apa adanya dan memiliki pemikiran yang cukup rasional bukan hanya sebagai angan-angan saja.
  • Perencanaan harus bisa diukur
    Artinya sekalipun hanya mengira-ira namun perkiraan tersebut adalah benar dan tentunya tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.
  • Tahap awal pelaksanaan produksi
    Perencanaan harus menjadi langkah awal bagi perusahaan dalam menghasilkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen. 

5. Jenis-Jenis Perencanaan Produksi 
  1. Perencanaan Jangka Panjang ( Long Range Planning)
    Perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan produksi lebih dari satutahun bahkan hingga lima tahun mendatang.
  2. Perencanaan Jangka Menengah ( Medium Range Planning)
    Perencanaan jangka menengah merupakan perencanaan yang dibuat untuk kegiatan produksi selama 2 sampai 3 tahun mendatang.
  3. Perencanaan Jangka Pendek ( Short Range Planning)
    Perencanaan jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam jangka seru tahun mendatang atau bahkan kurang dari satu tahun. 

6. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perencanaan Produksi
Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan produksi harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi maupun kegiatan selanjutnya. Menurut Sofjan Assaury (1998:23), dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi” secara garis besar faktor–faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi dibagi menjadi:
    •  Faktor internal, merupakan faktor–faktor yang berada dalam kekuasaan pimpinan perusahaan yang meliputi, Kapasitas mesin dan peralatan. Produksi tenaga kerja. Kemampuan pengadaan dan penyediaan Dan sebagainya.
    • Faktor eksternal, merupakan faktor-fator yang datangnya dari luar perusahaan yang berada diluar kekuasaan pimpinan perusahaan yang meliputi, Kebijakan pemerintah. Inflasi Bencana alam. Dan sebagainya Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam produksi di samping apa yang telah disebut diatas, antara lain adalah : Sifat proses produksi. Jenis an mutu dari barang yang diproduksi Sifat dari barang yang diproduksi apakah barang baru atau barang lama.
7. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi 
        a. Penelitian dan Pengembangan Produk, meliputi:
    1. Penelitian proses produksi Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksu yang sedang berjalan
    2. Penelitian produk Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui selera konsumen,sehingga penelitian ini bertujuan untuk perbaikan produk yang sudah ada dan disesuaikan dengan selera konsumen
        b. Mencari Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi: 
    1. Mencari gagasan
      Yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagasan dalam rangka pengembangan produk. 
    2. Menyeleksi produk
      Tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang terbaik berkaitan dengan pengembangan produk. 
    3. Desain produk pendahuluan
      Desain produk pendahuluan perli dibuat sebelum mentukan desain produk yang sebenernya. 
    4. Pengujian
      Merupakan kegiatan untuk menguji apakah produk layak dikembangkan atau tidak,baik dilihat dari potensi pasar atau konsumen merupakan secara dari produk tersebut. 
    5. Desain akhir
      Desain akhir dibuat bila hasil pengujian produk layak dikembangkan . 
        c. Menetapkan Skala Produksi, meliputi:
    1. Penetapan waktu 
    2. Penetapan kualitas 
    3. Menghitung Biaya 
    4. Penetapan tenaga kerja 
    5. Penetapan peralatan 
    6. Penetapan bahan baku 
    7. Tahapan skala produksi meliputi: Routing, Scheduling, Dispatching, Follow-up

GTO - MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA PERALATAN GAMBAR

    
    Penyampaian ide, pemikiran atau rencana dari suatu konstruksi kerja kepada orang lain disebut dengan gambar teknik. Bila benda kerja yang diinformasikan dalam bentuk sederhana maka ide atau konstruksi benda tersebut akan mudah difahami namun bagaimana bila konstruksinya ternyata rumit.

        Untuk memudahkan hal tersebut dibutuhkan suatu standar (ketetapan) sehingga setiap orang yang membuat atau membaca gambar teknik memiliki persepsi yang sama. Aturan gambar dibuat atas persetujuan bersama antar orang-orang yang bersangkutan. Peraturan tersebut dijadikan acuan di lingkup mana orang bekerja.Standar yang digunakan dalam perusahaan disebut dengan standarisasi perusahaan / industri, untuk lingkup negara disebut dengan standarisasi nasional dan untuk kerjasama antar industri secara internasional disebut dengan standarisasi internasional. Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut:
  1. Memberikan kepastian sesuai dan tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut standar. 
  2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukkan dan penggunaan simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai dengan penafsiran standar. 
  3. Memudahkan komunikasi teknis antar perancang/pembuat gambar dengan pengguna gambar. 
  4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi benda-benda teknik dalam jumlah banyak yang harus diselesaikan dalam waktu yang serempak. 
  5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industri. 
Standarisasi dalam gambar teknik yang telah ditetapkan di beberapa negara industri maju adalah: 
  1.  JIS (Japanese Industrial Standards) merupakan standar industrI di negara Jepang. 
  2. NNI (The Netherlands Standardization Institute), merupakan standarisasi di negara Belanda. 
  3. DIN (Deutsches Institut für Normung), standarisasi di negara Jerman. 
  4. ANSI (American National Standard Institute), standarisasi di negara Amerika. 
Di Indonesia juga terdapat standar. Dahulu namanya Standar Industri Indonesia (SII). Sejak terbit peraturan pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia, maka nama SII diganti dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN) yang sekarang berkedudukan di Jakarta. Dengan meningkatnya kerjasama di tingkat internasional, maka perusahaan/ industri diharuskan untuk menggunakan standar yang bersifat internasional. Untuk itu dibentuk badan standar industri yang diberi nama International Organization for Standardization (ISO).

        ISO merupakan badan non pemerintah yang didirikan pada tanggal 14 Oktober 1946. Tujuan dibentuknya ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa. Bidang kerja ISO yang menangani standar gambar teknik disebut ISO/TC 10 (gambar teknik), yang bertugas menstandarkan gambar-gambar teknik agar dapat diterima di dunia internasional sebagai bahasa teknik. 
         Karena Indonesia merupakan salah satu anggota ISO, maka gambar teknik yang dibuat sebagai salah satu media penyampaian informasi juga telah mengikuti standar gambar yang ditetapkan ISO. Sebagai contoh, di dalam dunia industri pembuatan etiket gambar yang sesuai dengan ISO adalah, kepala gambar ditempatkan dalam ruang gambar di sudut kanan bawah. 
         Keterangan yang dicantumkan dalam kepala gambar harus merupakan keterangan yang secara umum menunjukkan isi gambar, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 
  1. Nomor gambar 
  2. Judul/nama gambar 
  3. Nama instansi/perusahaan 
  4. Skala 
  5. Nama yang menggambar, yang memeriksa dan yang mengesahkan atau menyetujui 
  6. Cara proyeksi yang digunakan 
  7. Keterangan lainnya sesuai keperluan
        Keterangan-keterangan dalam gambar yang tidak dapat dinyatakan dengan bahasa lisan harus diwakili oleh lambang-lambang. Karena itu, kualitas keterangan yang dapat diberikan dalam gambar tergantung dari keterampilan juru gambar (drafter). 
        Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang tepat dan mempertimbangkan kemampuan pembacanya. Untuk pembaca, yang terpenting adalah mengumpulkan keterangan sebanyak yang dapat dibacanya dengan teliti. 
        Gambar teknik memiliki 3 fungsi, yaitu: sarana penyampaian informasi sarana penyimpanan informasi dan sebagai konsep. 
  1. Sarana Penyampaian Informasi
    Gambar teknik mempunyai fungsi meneruskan informasi dari juru gambar kepada orang-orang yang bersangkutan, seperti: perencana proses, operator, pemeriksa, perakit dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan saja orang-orang dalam pabrik tetapi juga orang-orang di pabrik lain yang merupakan pihak sub kontrak (rekanan) ataupun orang-orang berbahasa asing yang berhubungan dengan rancangan tersebut. 
  2. Sarana Pengawetan
    Penyimpanan dan Penggunaan Informasi Gambar merupakan data teknis yang sangat penting sebagai bahan informasi untuk perencanaan yang akan datang. Untuk membuat satu unit alat (misalnya mesin) memerlukan beratus-ratus bahkan beribu-ribu gambar yang harus dibuat. Karena itu gambar harus diberi nomor (kodifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari data/informasi saat merakit atau mereparasi suatu suku cadang. Selain diberi nomor, gambar perlu juga disimpan dan diawetkan sebagai informasi untuk rencana-rencana baru.Penyimpanan gambar ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
    a) Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan, gambar yang mempunyai ukuran besar dilipat sesuai dengan aturan melipat gambar, diurut sesuai dengan pengelompokannya kemudian dibendel dalam satu file.
    b) Untuk menghemat tempat, gambar difoto dengan skala diperkecil dan klisenya disimpan pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan.
    c) Saat ini gambar dapat dibuat dengan komputer, maka penyimpanan gambar pun dapat disimpan dalam media CD atau hard disk. 
  3. Konsep
    Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses. Awalnya konsep (ide) dianalisa lalu diwujudkan dalam bentuk gambar untuk kemudian diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga didapatkan gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya pikir untuk perencana. Oleh karena itu seorang lulusan teknik tanpa kemampuan menggambar akan memiliki kekurangan dalam cara menyampaikan atau menerangkan sebuah ide.
Sifat-sifat gambar dilihat dari tujuan pembuatannya dapat diuraikan sebagai berikut: 
  1. Gambar Internasional
    Pada awalnya standar gambar hanya berlaku di sebuah perusahaan. Antar perusahaan memiliki standar yang berbeda. Seiring dengan meluasnya perdagangan dan hubungan antar negara maka dibutuhkan standar yang sama secara internasional. Pada akhirnya aturan dan simbol-simbol diseragamkan untuk memperoleh kesamaan persepsi secara internasional terhadap sebuah gambar. 
  2. Gambar Popular
    Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan penggunaan gambar teknik semakin meningkat. Untuk itu, penetapan standar berfungsi mempopulerkan gambar teknik di semua kalangan. Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti pemesinan, perkapalan, arsitektur, teknik sipil menyebabkan tidak mungkin menyelesaikan suatu proyek hanya oleh satu bidang teknik saja. Untuk itu telah menjadi suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat dimengerti oleh semua bidang-bidang di atas. Setiap bidang mencoba untuk menyatukan dan mengidentifikasi standar-standar gambar yang ada. 
  3. Gambar Sederhana
    Penghematan tenaga dalam menggambar sangat penting. Bukan hanya untuk mempersingkat waktu tetapi juga untuk meningkatkan mutu perencanaan dan penghematan biaya. Gambar Modern Bersama pesatnya kemajuan teknologi, standar gambar juga dipaksa untuk mengikutinya melalui cara-cara modern yang telah dikembangkan, seperti: pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dan menggambar dengan bantuan komputer (CAD – Computer Aided Design).

A. Alat-Alat Gambar
        Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu yang memenuhi standar ISO, kita perlu alat-alat yang baik pula. Dengan alat-alat yang baik dan ditunjang dengan keterampilan penggunaan alat-alat, akan tercapailah tujuan tadi. 
        Dengan peralatan yang lengkap belum tentu dapat terampil menggambar, kalau saja tanpa latihan. Dengan peralatan sederhanapun, jika penggunaan alat-alat gambar dilaksanakan dengan baik, konsekuen dan disiplin, akan membantu di dalam keberhasilan menggambar.. Sekali lagi ketekunan, kerajinan, kekonsekuenan dan kedisiplinan dalam menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam menggambar teknik.

Alat-alat yang sering digunakan dalam menggambar teknik di antaranya : 
1. Kertas gambar yang sesuai standar. 
2. Pensil atau rapido. 
3. Jangka dan kelengkapannya. 
4. Macam-macam mistar. 
5. Mal busur (kurva) 
6. Mal huruf dan angka. 
7. Penghapus. 
8. Peruncing pensil 
9. Meja gambar dan perlengkapannya. 
10. Komputer.

1. Kertas Gambar
Tabel 1. Jenis kertas dan kegunaannya.
Jenis kertas
Kegunaan
Berat permukaan
Kertas gambar
Sketsa, perspektif, gambar kerja
80 – 95 g/m2
Kertas transparan
Terutama untuk rapido, untuk         cetak gambar dengan sinar (lightdruk), penggambaran ulang perencanaan untuk arsip.
80 –95 g/m2
Folio (poliester)

Gambar-gambar berformat tetap dan tahan rentang, kertas gambar berkualitas untuk arsip yang harus berulang kali direproduksi.
95 – 115 g/m2
Kertas karton
Gambar dengan pensil atau pensil warna misalnya untuk gambar sayembara dan studi warna, tahan hapus.
150 – 300 g/m2
Kertas gambar biasanya diletakkan dengan permukaan yang halus dihadapkan keatas. Ukuran kertas harus disesuaikan dengan yang akan digambar. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan dekat pada sisi bawah papan gambar.

Ukuran Standar Kertas Gambar (ISO 216)
Sesuai dengan sistem ISO (Internasional Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan seperti terlihat pada tabel 2. Selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi. C pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas, dan tepi kanan, sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm (hal ini dimaksudkan untuk membumdel, jika kertas gambar dibundel gambarnya tidak terganggu).

Tabel 2. Ukuran Kertas Gambar
Kertas gambar dengan garis tepi


2. Pensil gambar
Terbagi dua jenis yaitu pensil biasa dan pensil mekanik 
  • Pensil biasa, pensil gambar ini dapat digolongkan menurut kekerasanya, yang dinyatakan oleh gambar huruf dan angka. Golongan tersebuat adalah keras, sedang, dan lunak. untuk golongan keras diberi lambang 9H sampai dengan 4H, golongan sedang dari 3H sampai denagn B, dan golongan lunak dari 2B sampai dengan 7B. 
  • Pensil mekanik, dengan menggunakan pensil ini tidk perlu lagi untuk menajamkan, karena ukuranya tidak akan berobah. ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7, dan 0,9 mm. dan kekerasanya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H, dan 3H. karena ukuranya kecil ini, penggunanya harus hati-hati agar tidak patah. 

3. Jangka 
Terbagi tiga jenis jangka yaitu besal, menengah, dan kecil.
  • Jangka besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 sampai 200 mm. 
  • Jangka menengah digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 20 sampai 100 mm.
  • Jangka kecil digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 sampai 30 mm.. 
Gambar Jangka
4. Penggaris / Mistar
Terbagi empat jenis yaitu, penggaris T, segitiga, mal lengkung, dan mal bentuk. 
  • Penggaris-T, adalah terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun, penggaris ini mempunyai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran meja gambar. 
  • Segitiga, penggaris ini memilki sepasang segitiga yaitu segitiga siku sama kaki ,dan sebuah segitiga siku 60 drajat. dengan berbagai macam ukuran harus tersedia dalam ruang gambar. 
  • Mal lengkung, adalah untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka dipergunakan mal lengkung.
  • Mal bentuk, untuk menggambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk. seperti misalnya untuk menggambar lambang-lambang dalam bidang elektroteknik, gambar mur, dan lain sebagainya. 

5. Papan dan meja gambar
Papan gambar harus mempunyai permukaan yag rata dan tepi yang lurus, dimana kepala dari penggaris-T digeser. papan gambar dibuat dari kayu pohon cemara, ukuranya harus disesuaikan dengan ukuran kertas yang kita gunakan. 6. Mesin gambar. Mesin gambar adalah sebuah alat, yag menggantikan alat-alat gambar lainya, seperti busur derajat, penggaris-T, segitiga dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisme gerak sejajar, yang terdiri dari 4 batang penghubung (link). Dengan alat ini dapat ditarik garis-garis sejajar, dan garis-garis tegak lurus dengan mudah.