GTO - MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA PERALATAN GAMBAR

    
    Penyampaian ide, pemikiran atau rencana dari suatu konstruksi kerja kepada orang lain disebut dengan gambar teknik. Bila benda kerja yang diinformasikan dalam bentuk sederhana maka ide atau konstruksi benda tersebut akan mudah difahami namun bagaimana bila konstruksinya ternyata rumit.

        Untuk memudahkan hal tersebut dibutuhkan suatu standar (ketetapan) sehingga setiap orang yang membuat atau membaca gambar teknik memiliki persepsi yang sama. Aturan gambar dibuat atas persetujuan bersama antar orang-orang yang bersangkutan. Peraturan tersebut dijadikan acuan di lingkup mana orang bekerja.Standar yang digunakan dalam perusahaan disebut dengan standarisasi perusahaan / industri, untuk lingkup negara disebut dengan standarisasi nasional dan untuk kerjasama antar industri secara internasional disebut dengan standarisasi internasional. Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut:
  1. Memberikan kepastian sesuai dan tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut standar. 
  2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukkan dan penggunaan simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai dengan penafsiran standar. 
  3. Memudahkan komunikasi teknis antar perancang/pembuat gambar dengan pengguna gambar. 
  4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi benda-benda teknik dalam jumlah banyak yang harus diselesaikan dalam waktu yang serempak. 
  5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industri. 
Standarisasi dalam gambar teknik yang telah ditetapkan di beberapa negara industri maju adalah: 
  1.  JIS (Japanese Industrial Standards) merupakan standar industrI di negara Jepang. 
  2. NNI (The Netherlands Standardization Institute), merupakan standarisasi di negara Belanda. 
  3. DIN (Deutsches Institut für Normung), standarisasi di negara Jerman. 
  4. ANSI (American National Standard Institute), standarisasi di negara Amerika. 
Di Indonesia juga terdapat standar. Dahulu namanya Standar Industri Indonesia (SII). Sejak terbit peraturan pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia, maka nama SII diganti dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN) yang sekarang berkedudukan di Jakarta. Dengan meningkatnya kerjasama di tingkat internasional, maka perusahaan/ industri diharuskan untuk menggunakan standar yang bersifat internasional. Untuk itu dibentuk badan standar industri yang diberi nama International Organization for Standardization (ISO).

        ISO merupakan badan non pemerintah yang didirikan pada tanggal 14 Oktober 1946. Tujuan dibentuknya ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa. Bidang kerja ISO yang menangani standar gambar teknik disebut ISO/TC 10 (gambar teknik), yang bertugas menstandarkan gambar-gambar teknik agar dapat diterima di dunia internasional sebagai bahasa teknik. 
         Karena Indonesia merupakan salah satu anggota ISO, maka gambar teknik yang dibuat sebagai salah satu media penyampaian informasi juga telah mengikuti standar gambar yang ditetapkan ISO. Sebagai contoh, di dalam dunia industri pembuatan etiket gambar yang sesuai dengan ISO adalah, kepala gambar ditempatkan dalam ruang gambar di sudut kanan bawah. 
         Keterangan yang dicantumkan dalam kepala gambar harus merupakan keterangan yang secara umum menunjukkan isi gambar, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 
  1. Nomor gambar 
  2. Judul/nama gambar 
  3. Nama instansi/perusahaan 
  4. Skala 
  5. Nama yang menggambar, yang memeriksa dan yang mengesahkan atau menyetujui 
  6. Cara proyeksi yang digunakan 
  7. Keterangan lainnya sesuai keperluan
        Keterangan-keterangan dalam gambar yang tidak dapat dinyatakan dengan bahasa lisan harus diwakili oleh lambang-lambang. Karena itu, kualitas keterangan yang dapat diberikan dalam gambar tergantung dari keterampilan juru gambar (drafter). 
        Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang tepat dan mempertimbangkan kemampuan pembacanya. Untuk pembaca, yang terpenting adalah mengumpulkan keterangan sebanyak yang dapat dibacanya dengan teliti. 
        Gambar teknik memiliki 3 fungsi, yaitu: sarana penyampaian informasi sarana penyimpanan informasi dan sebagai konsep. 
  1. Sarana Penyampaian Informasi
    Gambar teknik mempunyai fungsi meneruskan informasi dari juru gambar kepada orang-orang yang bersangkutan, seperti: perencana proses, operator, pemeriksa, perakit dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan saja orang-orang dalam pabrik tetapi juga orang-orang di pabrik lain yang merupakan pihak sub kontrak (rekanan) ataupun orang-orang berbahasa asing yang berhubungan dengan rancangan tersebut. 
  2. Sarana Pengawetan
    Penyimpanan dan Penggunaan Informasi Gambar merupakan data teknis yang sangat penting sebagai bahan informasi untuk perencanaan yang akan datang. Untuk membuat satu unit alat (misalnya mesin) memerlukan beratus-ratus bahkan beribu-ribu gambar yang harus dibuat. Karena itu gambar harus diberi nomor (kodifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari data/informasi saat merakit atau mereparasi suatu suku cadang. Selain diberi nomor, gambar perlu juga disimpan dan diawetkan sebagai informasi untuk rencana-rencana baru.Penyimpanan gambar ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
    a) Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan, gambar yang mempunyai ukuran besar dilipat sesuai dengan aturan melipat gambar, diurut sesuai dengan pengelompokannya kemudian dibendel dalam satu file.
    b) Untuk menghemat tempat, gambar difoto dengan skala diperkecil dan klisenya disimpan pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan.
    c) Saat ini gambar dapat dibuat dengan komputer, maka penyimpanan gambar pun dapat disimpan dalam media CD atau hard disk. 
  3. Konsep
    Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses. Awalnya konsep (ide) dianalisa lalu diwujudkan dalam bentuk gambar untuk kemudian diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga didapatkan gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya pikir untuk perencana. Oleh karena itu seorang lulusan teknik tanpa kemampuan menggambar akan memiliki kekurangan dalam cara menyampaikan atau menerangkan sebuah ide.
Sifat-sifat gambar dilihat dari tujuan pembuatannya dapat diuraikan sebagai berikut: 
  1. Gambar Internasional
    Pada awalnya standar gambar hanya berlaku di sebuah perusahaan. Antar perusahaan memiliki standar yang berbeda. Seiring dengan meluasnya perdagangan dan hubungan antar negara maka dibutuhkan standar yang sama secara internasional. Pada akhirnya aturan dan simbol-simbol diseragamkan untuk memperoleh kesamaan persepsi secara internasional terhadap sebuah gambar. 
  2. Gambar Popular
    Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan penggunaan gambar teknik semakin meningkat. Untuk itu, penetapan standar berfungsi mempopulerkan gambar teknik di semua kalangan. Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti pemesinan, perkapalan, arsitektur, teknik sipil menyebabkan tidak mungkin menyelesaikan suatu proyek hanya oleh satu bidang teknik saja. Untuk itu telah menjadi suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat dimengerti oleh semua bidang-bidang di atas. Setiap bidang mencoba untuk menyatukan dan mengidentifikasi standar-standar gambar yang ada. 
  3. Gambar Sederhana
    Penghematan tenaga dalam menggambar sangat penting. Bukan hanya untuk mempersingkat waktu tetapi juga untuk meningkatkan mutu perencanaan dan penghematan biaya. Gambar Modern Bersama pesatnya kemajuan teknologi, standar gambar juga dipaksa untuk mengikutinya melalui cara-cara modern yang telah dikembangkan, seperti: pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dan menggambar dengan bantuan komputer (CAD – Computer Aided Design).

A. Alat-Alat Gambar
        Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu yang memenuhi standar ISO, kita perlu alat-alat yang baik pula. Dengan alat-alat yang baik dan ditunjang dengan keterampilan penggunaan alat-alat, akan tercapailah tujuan tadi. 
        Dengan peralatan yang lengkap belum tentu dapat terampil menggambar, kalau saja tanpa latihan. Dengan peralatan sederhanapun, jika penggunaan alat-alat gambar dilaksanakan dengan baik, konsekuen dan disiplin, akan membantu di dalam keberhasilan menggambar.. Sekali lagi ketekunan, kerajinan, kekonsekuenan dan kedisiplinan dalam menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam menggambar teknik.

Alat-alat yang sering digunakan dalam menggambar teknik di antaranya : 
1. Kertas gambar yang sesuai standar. 
2. Pensil atau rapido. 
3. Jangka dan kelengkapannya. 
4. Macam-macam mistar. 
5. Mal busur (kurva) 
6. Mal huruf dan angka. 
7. Penghapus. 
8. Peruncing pensil 
9. Meja gambar dan perlengkapannya. 
10. Komputer.

1. Kertas Gambar
Tabel 1. Jenis kertas dan kegunaannya.
Jenis kertas
Kegunaan
Berat permukaan
Kertas gambar
Sketsa, perspektif, gambar kerja
80 – 95 g/m2
Kertas transparan
Terutama untuk rapido, untuk         cetak gambar dengan sinar (lightdruk), penggambaran ulang perencanaan untuk arsip.
80 –95 g/m2
Folio (poliester)

Gambar-gambar berformat tetap dan tahan rentang, kertas gambar berkualitas untuk arsip yang harus berulang kali direproduksi.
95 – 115 g/m2
Kertas karton
Gambar dengan pensil atau pensil warna misalnya untuk gambar sayembara dan studi warna, tahan hapus.
150 – 300 g/m2
Kertas gambar biasanya diletakkan dengan permukaan yang halus dihadapkan keatas. Ukuran kertas harus disesuaikan dengan yang akan digambar. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan dekat pada sisi bawah papan gambar.

Ukuran Standar Kertas Gambar (ISO 216)
Sesuai dengan sistem ISO (Internasional Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan seperti terlihat pada tabel 2. Selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi. C pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas, dan tepi kanan, sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm (hal ini dimaksudkan untuk membumdel, jika kertas gambar dibundel gambarnya tidak terganggu).

Tabel 2. Ukuran Kertas Gambar
Kertas gambar dengan garis tepi


2. Pensil gambar
Terbagi dua jenis yaitu pensil biasa dan pensil mekanik 
  • Pensil biasa, pensil gambar ini dapat digolongkan menurut kekerasanya, yang dinyatakan oleh gambar huruf dan angka. Golongan tersebuat adalah keras, sedang, dan lunak. untuk golongan keras diberi lambang 9H sampai dengan 4H, golongan sedang dari 3H sampai denagn B, dan golongan lunak dari 2B sampai dengan 7B. 
  • Pensil mekanik, dengan menggunakan pensil ini tidk perlu lagi untuk menajamkan, karena ukuranya tidak akan berobah. ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7, dan 0,9 mm. dan kekerasanya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H, dan 3H. karena ukuranya kecil ini, penggunanya harus hati-hati agar tidak patah. 

3. Jangka 
Terbagi tiga jenis jangka yaitu besal, menengah, dan kecil.
  • Jangka besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 sampai 200 mm. 
  • Jangka menengah digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 20 sampai 100 mm.
  • Jangka kecil digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 sampai 30 mm.. 
Gambar Jangka
4. Penggaris / Mistar
Terbagi empat jenis yaitu, penggaris T, segitiga, mal lengkung, dan mal bentuk. 
  • Penggaris-T, adalah terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun, penggaris ini mempunyai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran meja gambar. 
  • Segitiga, penggaris ini memilki sepasang segitiga yaitu segitiga siku sama kaki ,dan sebuah segitiga siku 60 drajat. dengan berbagai macam ukuran harus tersedia dalam ruang gambar. 
  • Mal lengkung, adalah untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka dipergunakan mal lengkung.
  • Mal bentuk, untuk menggambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk. seperti misalnya untuk menggambar lambang-lambang dalam bidang elektroteknik, gambar mur, dan lain sebagainya. 

5. Papan dan meja gambar
Papan gambar harus mempunyai permukaan yag rata dan tepi yang lurus, dimana kepala dari penggaris-T digeser. papan gambar dibuat dari kayu pohon cemara, ukuranya harus disesuaikan dengan ukuran kertas yang kita gunakan. 6. Mesin gambar. Mesin gambar adalah sebuah alat, yag menggantikan alat-alat gambar lainya, seperti busur derajat, penggaris-T, segitiga dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisme gerak sejajar, yang terdiri dari 4 batang penghubung (link). Dengan alat ini dapat ditarik garis-garis sejajar, dan garis-garis tegak lurus dengan mudah.
Disclaimer : All the games, themes, softwares and other resources are reproduced from any sources, forums or blogs. If any violation of your copyright, please inform, we will remove within 24 hours.
All credit is given to the original ripper or uploader.
Share this article :